Senin, 13 Juli 2009

Popeyextreme: Motorshow Entertainment Adu Nyali, Raih Prestasi


Belakangan Popeyextreme mencuat kepermukaan. Nama itu merupakan sebuah klub motor spesialis freestyle dan cukup banyak menorehkan prestasi apik. Mereka sering diundang diacara otomotif di selurih Indonesia. Tim ini juga beberapa kali terlibat syuting Yamaha. Dari aksinya, anggota tim ini bisa mendapat penghasilan.

Februari 2002, Popeyextreme Motorshow Entertainment (PXME) dibentuk di Bandung. Sebelum terbentuk, anggotanya merupakan ‘jagoan’ dalam balapan liar dan kebut-kebutan di jalan raya. Namun saat kejenuhan melanda, muncul ide kreatif dari Muhammad Irsam ZA atau yang biasa disapa Zham dan rekannya. Lelaki kelahiran 1978 ini kemudian didaulat sebagai ketua PXME untuk membawahi 35 anggota. PXME didominasi oleh motor Yamaha dengan berbagai type (bebek, matic, dan sport) namun demikian anggotanya ada juga yang menggunakan motor built up (korekan). Personel PXME rutin berlatih setiap hari dari jam 16.30 hingga 18.00 di Monumen Perjuangan Gasibu, Bandung. Mereka biasa melakukan atraksi maut seperti Wili (mengangkat roda depan), Stopie (mengangkat roda belakang) dan Burn Out (membakar roda belakang). Karena kemahiran mengunggang kuda besi sambil melakukan atraksi menantang namun berbahaya (freestyle) mereka disodori kontrak selama tiga tahun (2006-2008) oleh Yamaha. Karena talenta itu, Yamaha membuat iklan yang dibintangi oleh personel PXME antara lain iklan Yamaha Mio, Yamaha Coorporation dengan setting terjun payung, serta Mio saat atraksi di arena skate board bareng artis Ida Kusuma.
Ternyata bukan hanya jago berakting didepan kamera, untuk torehan prestasi dikelas event, jangan ragukan kualitas PXME. Berkali-kali mereka menyabet gelar juara satu pada setiap kejuaraan. Sebut saja Kenduri Motor Nasional (KEMON) yang dihelat di Jakarta, PXME sukses menyabet juara I (kelas freestyle), event Umild Kontes di Bandung juara I, Customatic Yamaha Juara I, serta event Jogya Expo Center yang menggelar kelas perorangan dan beregu semuanya disabet dengan menduduki juara I. Anggota PXME didominasi oleh pekerja dan mahasiswa sementara sisanya pelajar.
“Kita memang kebanyakan pekerja dan anak kuliah, untuk jadi anggota juga nggak sulit biasanya karena hubungan pertemanan saja. Kami beda dengan komunitas motor lain yang jika ada calon anggota harus mengisi formulir dan membayar uang pendaftaran. Kami tidak seperti mereka,” terang Zham mantap.
Ternyata PXME bukan hanya jadi bintang iklan Yamaha, mereka juga pernah membintangi iklan ban Blackstone, Oli Penzoil, Adira Finance, serta rokok Djarum Black. Penghasilan yang mereka peroleh juga lumayan, oleh Yamaha mereka dibayar Rp7,5 juta (per iklan dengan lima personel). Sementara untuk event lokal mereka dapat Rp 4,5 juta, dan event nasional uang sebanyak Rp 6-8 juta mereka raup. Selama terbentuk, PXME sudah pernah menyambangi kota-kota besar di Indonesia, hanya satu impian klub motor ini yakni ‘plesiran’ ke Irian Jaya. Zham memberikan trik sebelum melakukan freestyle yakni safety riding antara lain helm, sepatu, jaket, sarung tanga, dan tentu saja kondisi motor yang fit. “Buat yang kepingin coba, para riders harus tahu triknya dan selalu mencoba gaya-gaya baru. Untuk pengamanan tentu saja gunakan helm, sarung tangan, jaket, dan sepatu,” lugas lelaki yang berprofesi sebagai mekanik ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar