Selasa, 01 September 2009

YSC Indonesia Touring Andalas The Real Adventure!


Jakarta: Rabu 20 Mei 2009 pkl.22.OO WIB:
Patung Panahan Senayan menjadi ”meeting point 1 Touring Andalas”.
Setelah melakukan ritual wajib yaitu pemeriksaan kendaraan, absensi peserta, pemeriksaan atribut serta kelengkapan safety riding sesuai SOP YSC dan do’a. Pesertapun kemudian diberangkatkan pukul 22.00 wib di bawah komando Waka YSC, Nasrul (YSCI-035) yang dalam touring kali ini menjabat sebagai Safety Officer dan didampingi oleh Surma (YSCI-000) sebagai Road Captain. Langsung menuju Merak, Baten. Tak terasa 2.5 jam perjalanan sudah ditempuh. Tepat pukul 00.30, rombongan sudah merapat di Pelabuhan Merak, Banten menggunakan Ferry menuju Bakauheni Lampung.

Bakauheni, Lampung: Kamis 21 Mei 2009 pkl.04.00
Tepat Pukul 04.00 subuh, rombongan langsung menuju Bandar Lampung. Sesampai di jalan masuk menuju Bandar Lampung, rombongan YSCI dijemput oleh teman-teman dari Scorpio Lampung Community (SLC) dan suguhan sarapan yang nikmat. Indahnya ikatan brotherhood. (Thanks to you all, SLC)
Setelah itu kita lanjut menuju Kayu Agung, Krui, Mana, Tais, Bengkulu. Jalan yang dilalui penuh dengan tantangan dan menggairahan. Tebing, naik turun, jalan berlubang, tikungan tajam, krikil, pasir, tumpahan solar dan oli bak lukisan hidup di atas aspal lintas Sumatera. Tak luput melitasi jalur gelap dan rindang yang dikenal sebagai hutan lindung.

Karena kondisi jalan yang cukup ”x-treme” dan istirahat yang kurang, ada beberapa motor yang bertumbangan. Perjalanan kali ini memang sangat melelahkan karena kami harus menunggu beberapa teman yang perlu mendapatkan pertolongan medis dan mekanik. Namun tak ada satupun yang pantang menyerah walaupun ada yang harus dijahit kakinya dengan 10 jahitan. Setelah siuman, Safety Officer kembali memberikan komando tanda lanjutkan misi.

Benar-benar menu touring yang sangat komplit; ”This Is The Real Adventure Touring!” Susah, senang, sedih, tegang, takjub dan membuat adrenalin naik terus serta nikmatnya tidur dimana saja. Mesjid, SPBU, Pekarangan rumah, emperan Toko, menjadi hamparan tempat tidur yang nikmat. Perjalanan yang diprediksikan hanya beberapa jam, mulur jauh dari prediksi tapi YSC Indonesia tetap semangat. Walau perasaan tegang saat tengah malam melintas hutan lindung. Memang semuanya sudah diatur atas kehendak-Nya. Manusia hanya bisa berencana dan musibah tidak bisa ditolak.

BENGKULU: Jumat, 22 Mei 2009 Pkl 11. 00: Akhirnya kami memasuki BENGKULU. Teman-teman dari Bengkulu Scorpio Comunity dan YVC (Vixion) Bengkulu menyambut kedatangan kami. Sekali lagi, bukti indahnya brotherhood. Setelah bercengkerama dan bercerita, kami beristirahat di HOTEL DENA yang sengaja sudah kami booking.
City Tour & Wisata Sore Bengkulu, Pkl. 16.00: pasca melepas penat dan mandi. Rombongan dipandu oleh teman-teman dari Bengkulu untuk rolling scorpio alias muter-muter untuk city tour dan wisata kota bengkulu. YSCI mengunjungi Pantai Panjang, Benteng Marlborough (tempat Bung Karno di introgasi, red). Rumah Kediaman Bung Karno. Tak ketinggalan wisata Kuliner menu seafood khas Bengkulu seperti udang, cumi, kerang , lobster sambil menikmati hamparan Pantai Panjang Bengkulu nan Indah.

Sabtu 23 Mei 2009 Pagi hari rombongan sudah dijemput oleh teman-teman Bengkulu , foto2 di tepi pantai panjang, Ke Mesjid Tua Bung Karno. Dari sini perjalanan dilanjutkan untuk membeli oleh-oleh untuk keluarga masing-masing. Sebagian lainnya, ada yang cuci motor dan pijat refleksi.
Check out Jam 13.00 WIB: rombongan check out dari hotel DENA ditemani teman-teman dari BSC dan Vixion Bengkulu, namun mampir dulu ke Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) yang tak kalah eksotik dengan wisata Bengkulu lainnya. Pukul 15.30 rombongan diantar menuju perbatasan, kali ini team lewat jalur tengah rutenya 1.000 km lebih, namun kali ini jalannya lebih mantap.

BATURAJA, Minggu 24 Mei 2009 dinihari Jam 03.00 WIB. Rombongan mampir ke rumah kakeknya salah satu rombongan yaitu Nubly Kautsar alias Billy (Ketum YVC Indonesia) di Baturaja untuk istirahat dan bermalam. Tepat pukul 08.00 pagi, rombongan bersiap meneruskan perjalanan kembali ke Jakarta menuju Bakaheuni Lampung.

BAKAUHENI LAMPUNG, Minggu 24 Mei 2009 Jam 18.OO WIB. Team sampai di Bakauheni naik Ferry. Rombongan sampai Merak jam 22.00 WIB dan team langsung pulang menuju rumah masing-masing.

Jakarta tepat jam 00.00 WIB (Senin 25 Mei 2009 DINIHARI) Tanda Berakhirnya ADVENTURE ANDALAS. Semua Selamat Sampai Tujuan. BRAVO YSCI!
Jalur Pulang :
Jalur Tengah >> Bengkulu - Kepahiang - Curup - Lubuk Lingau - Muara Belti - Tebing Tinggi - Lahat - Muara Enim - Sugih Rawas - Baturaja - Martapura - Bukit Kemuning - Kota Bumi - Bandar Jaya - Tegineneng - Bandar Lampung - Kalianda - Bakauheni
Thx for Team yang saling jaga kekompakan, touring kali ini sangat mengesankan banget
Box:
Touring Crew ANDALAS:
1. Nasrul, Safety Offier
2. Surma, Road Captain
3. Sunarso, Ass. Road Captain
4. Team Sweeper:
- Andry Cemen
- Bambang Ucok
- Robby Uban
- Yanyan Tambun
- Agung Tiki
5. M. Lufti Ubaidilah, Bendahara Touring
6. Ade Maulana, Asst. Bendahara
Box:
Buat Bro & Sis yang punya aktifitas touring dan ingin dimuat di MotoDream, kirimkan artikel dan foto-foto touring ke Redaksi MotoDream melalui email: motodreamagz@gmail.com


Baca Selanjutnya..

XT500 Sang Legenda Hidup


Pertama kali ia muncul di Tokyo Motor Show tahun 1975. kemunculannya menarik perhatian publik. Inilah motor pertama yang menjadi pewaris kemampuan Motosport di era sekarang. Dia adalah Yamaha XT 500.

Yamaha XT500 dikenal sebagai salah satu produk unggulan Yamaha sekaligus motor dengan predikat “Best Seller” di jamannya. Motor ini adalah motor pertama Yamaha yang memiliki 4 Tak Enduro. Motor ini memiliki kelebihan dari bentuk yang solid, powerfull dan berat rasio yang ideal. Singkat kata, XT500 menjadi pengukir sejarah dikelasnya.

Meskipun pertamakali muncul di Jepang namun yang dibuat jatuh cinta oleh XT500 bukanlah Motobikers asal Jepang. Motobikers yang jatuh cinta pada XT500 adalah Motobikers dari Amerika. Tak heran makanya Yamaha-Amerika menyesuaikan warnanya menjadi warna coklat dengan garpu band berwarna hitam. Perubahan ini sesuai dengan keinginan pembelinya di Amerika. XT500 menjadi motor yang paling banyak digunakan oleh pemilik perkebunan atau “Ranch” yang memiliki kondisi alam berbatu dan luas. Dengan kata lain, Koboi Amerika di pertengahan tahun 70-an mulai mengganti peran kuda peliharaan dengan Yamaha XT500.

Adapun XT500 mengalami evolusi untuk terus meningkatkan kemampuannya. Pertama kali XT500 muncul dengan kode “C” di akhir nomor tipe. Ketika masuk ke Amerika kodenya menjadi “D” alias XT500 D. Di akhir tahun 1981 Yamaha Amerika memproduksi XT500 yang terakhir. Tipe ini dinamakan XT500 H. Tipe inilah yang menjadi pamungkas dari pengembangan TX500.

Pertumbuhan XT500 di seluruh dunia sangat luar biasa. Tingkat penjualan XT di negara-negara seperti Asia terus meningkat. Kehadiran XT500 menjadi alternatif dari motor bebek yang sebelumnya merajai jalanan. Begitupun di Indonesia. XT500 dianggap sebagai spirit anak muda yang suka balapan, gaul dan touring keluar kota membuka rute baru.

Sejak itulah XT500 menjadi raja dikelasnya. Belum pernah ada motor 4 Tak yang memiliki kemampuan dan spesifikasi seperti XT500. Tak heran seri berikutnya seperti XT500 D, XT500 E hingga XT500 H terus dikejar Motobikers. Kondisi ini tentu membuat gerah produsen motor lainnya yang sama-sama berasal dari Jepang. Produsen lain kemudian mengikuti desain dan kemampuan Yamaha XT500 dengan mengeluarkan tipe KX500, CR500 dan DR500. Kesemuanya mengikuti kemampuan Yamaha XT500.

XT500 di Rally Paris-Dakkar
Menyadari kompetisi tak sebatas di perkotaan, XT500 kemudian di desain untuk mencari tantangan yang lebih berat. Di tahun 1979 dimana reli Paris-Dakar pertamakali diadakan Yamaha dengan seri XT500 berhasil meraih podium. Padahal reli Paris-Dakkar adalah salah satu reli paling ganas yang pernah ada di muka bumi. Bukan hanya perelinya yang punya skill tinggi. Namun motor juga harus bisa mengalahkan tantangan alam benua Eropa yang bersalju dengan benua Afrika yang berbatu, berpasir dan penuh dengan tebing.
Yamaha XT500 Paris-Dakkar berhasil mengalahkan 2 motor pabrikan asal Eropa. Saat itu Yamaha XT500 dikendarai oleh pereli asal Perancis, Cyril Neveu. Dan, saat itulah menjadi moment emas bagi Yamaha XT500 di seluruh dunia.

Di tahun berikutnya yaitu tahun 1980, Yamaha XT500 masih menguasai medan ganas dari reli Paris-Dakkar. SSPESIFIKASI
Mesin
Displacement : 499.00 ccm(30.45 cubic inches)
Engine type : Single Cylinder
Stroke : 4
Power : 27.00 HP(19.7 KW) @ 5900 RPM
Compression : 9.0:1
Bore x Stroke : 87.0 x 84.0 mm(3.4 x 3.3 inches)
Valves per cylinder : 2
Fuel control : OHC
Cooling system : Air
Gearbox : 5 speed
Transmission type
final drive : Chain

Ukuran
Berat : 155.0 kg(341.7 pounds)

Chassis dan Dimensi
Ban Depan dimensi : 3.25-21
Ban Belakang dimensi: 4.00-18
Rem Depan : Expanding brake
Rem Belakang : Expanding brake

Speed
Top speed: 132.0 km/h (82.0 mph)

Spesifikasi Lain
Kapasitas Tanki : 9.00 liters (2.38 gallons)
etelah tahun 1980, Yamaha meningkatkan performa XT500 menjadi varian baru. Salah satu hasil modernisasi XT500 adalah Yamaha XT600 Tenere.

Hingga saat ini XT500 tahun antara tahun 1975-1979 masih menjadi incaran para kolektor. Bukan hanya desain dan mesinnya saja yang kokoh, tapi rasanya seperti mengendarai “Living Legend” dari Yamaha. Jangan heran jika di Amerika Yamaha XT500 masih dicari-cari dan dibandrol seharga $2500 atau sekitar 25 juta rupiah! Hmm, hampir seharga sedan Mercedez 280E tahun 1980 kan?


Baca Selanjutnya..

Grand Final Yamaha Band Blast 2009 “Real Music, Real Band and Real Competition.”


Soal produksi musik, Indonesia sedang giat-giatnya membangun dinasti baru dalam produktivitas musik. Bisa kita rasakan secara langsung, dulu, banyak musisi –musisi dari luar negri yang dominan dan sering on air di radio, atau bahkan nongkrong di stasiun di stasiun televisi. Kenapa? Kalau tidak mendengarkan musik-musik import, terasa jadul.


Pada saat itu, di samping .musik-musik lokal yang kurang greget, juga jenisnya hanya itu-itu saja. Sekarang, terbalik. Musik dalam negeri terasa lebih soulfull dan semakin banyak varian serta kualitas musik yang bagus. Bahkan sekarang, tetangga kita, negeri Jiran, Malaysia. Sedang giat-giatnya sosialisasi melarang warganya request lagu-lagu dari Indonesia, yang sedang booming di belantika musik dalam dan luar negri.

Salah satu perusahaan yang menginspirasikan kebangkitan era musik Indonesia sampai sekarang adalah Yamaha Musik Indonesia. Sejak 26 tahun yang silam, konsistensinya mensupport musisi Indonesia, bisa memoles seorang dewa Budjana, grup band Kahitna, krakatau band, dan masih banyak lagi, menjadi musisi-musisi papan atas, yang tidak di ragukan lagi.

Yang terbaru, sebut saja band yang digawangi oleh Pasha, yaitu Ungu, Bondan Prakoso, sampai Ariel Peterpan. Telah menjadi endorsre Perusahaan alat-alat musik terbesar di Indonesia ini. Band blast sendiri adalah seleksi musik tingkat regional, di dalamnya ada jawara-jawara dari dari berbagai daerah yang menyelenggarakan band blast. Seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Batam, Sumatra dan kota-kota besar lainnya.
Jawara dari band blast ini sendiri akan menjadi wakil Indonesia di Asian Beat. Dan harus bertarung melawan perwakilan kampium dari masing-masing negara, seperti Jepang, Singapura, Thailand, Malaysia, Indonesia dan negara Asia lainnya. Good Luck untuk Band Blast!

Baca Selanjutnya..

To Be One Nature


Berawal dari forum milis para penikmat petualang alam seluruh Indonesia, dibarengi akan kesamaan pandang untuk menyelamatkan bumi dari monster global warning. JPI (Jejak Petualang Indonesia) 2009 adalah salah satu wujud nyata kampanye keseimbangan ekosistem bumi. Sebagai salah satu apresiasi para adventure Indonesia, yang bekerjasama dengan perum perhutani dan ada dua puluhan instansi yang ikut mendukung kegiatan ini, sebagai bentuk kepeduliannya akan keseimbangan alam. Salah satunya adalah Yamaha Indonesia.


Acara yang diselenggarakan di Ranca Upas-Ciwidey-Bandung (8-9/8) merupakan kawasan yang terkenal dengan suhu dinginnya, hingga mencapai 0 derajat celciusdan kawasan budi daya hewan Rusa. Letaknya yang tak jauh dari ibu kota provinsi jawa barat ini, 70 km dari arah selatan kota Bandung, di Ranca Upaslah acara JPI ini terselengara.

Ada 805 peserta dengan 200-an panitia, nara sumber, serta tamu undangan yang mengikuti acara JPI ini. Para peserta petualang dari seluruh belahan nusantara, bahkan ada juga yang dari Malaysia, yang sengaja datang ke acara JPI ‘09, untuk bertemu dan berkumpul dengan adventure dari seluruh Indonesia. Diantaranya adalah perwakilan dari Motobiker dari Yamaha Vixion Club Purwakarta (YVC-P). Uniknya acara ini merupakan kopi daratnya para petualang tanah air, yang sebelumnya tersebar di beberapa host petualangan televisi, yang sering on line bersama, kemudian terselenggaralah acara petualangan ini.

JPI 09 menghadirkan berbagai kegiatan alam yang seru dan menantang antara lain :
Mountain Bike, penetrasi hutan, Survival, Family Camp, pengenalan tanaman obat, dan pengetahuan tentang hewan hutan.

Pada malam harinya, diadakan acara ‘Dugem’ (Duduk Gembira) yang ikut menghadirkan beberapa host petualang Indonesia, yang tidak asing lagi bagi kalangan para petualang seperti Riani Djankaru, Dody Djohan Jaya dan Sifa Kumala.

Acara yang bertemakan alam ini, terselenggara atas kuatnya kebersamaan yang di bangun para petualang Indonesia. Salah satunya Aji Sang Penakluk (Animal Handeler) sebagai ketua panitia JPI 09, yang sudah beberapa kali tampil di acara petualangan pada salah satu stasiun televisi.

Bagi Motobikers yang cinta alam, aktifitas ini memberikan suntikan mental dan moral untuk menambah kecintaan pada bumi. Bagaimanapun alam tidak bisa dipisahkan oleh manusia termasuk juga kehidupan Motobikers.

Baca Selanjutnya..